Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Hilangnya Keragaman Pangan (Jagung) Pada Masyarakat Karo

Nama Makanan : Nakan Kapi   Oleh: Salmen S. Kembaren Sosiolog Bahan pangan: 1.          Jagung 2.          Beras 3.          Garam 4.          Air 5.          Jaba Bahan utama dalam pembuatan makanan ini adalah jagung, jagung mendominasi separuh dari seluruh bahan sereal tersebut. Makanan ini sebagai makanan berat. Cara memasaknya seperti memasak nasi biasa hanya saja dibubuhi sedikit garam. Disajikan bersama lauk lainnya apabila ada seperti sayur (gulen) dan ikan asin. Nakan Kapi (nasi kapi) menurut penuturan informan bahwa nakan kapi dikonsumsi dibawah tahun 1960-an. Nasi kapi dikonsumsi pada musim paceklik atau masa-masa menunggu panen tiba. Biasanya beras sebagai makanan pokok tidak pernah kekurangan untuk setiap keluarga, namun tidak menutup juga kemungkinan gagal panen karena cuaca atau hama sehingga masyarkaat lebih kreatif dalam menanggapinya dengan menanak jagung dan jaba sebagai pengganti beras. Sejak 1960-an masyarakat tidak lagi mengkonsumsi nakan

Tangkahen, Wisata Alam Perlu Perhatian Pemda Langkat

Catatan Perjalanan Wisata Salmen Kembaren Sosiolog Karo Langkat, 2 Maret 2014 Perjalanan selama 2 jam dari Bukit Lawang terasa sangat melelahkan dan membosankan. Melelahkan karena sepanjang jalanan yang kami lalui, dapat dikatakan jalanan yang sudah diaspal tidaklah lebih dari 10%. Dan membosankan karena sepanjang jalan 90% pemandangannya adalah bentangan perkebunan sawit. Benar-benar membuat jenuh. Perjalanan saya bersama 9 orang lainnya dimulai pukul 06.00 WIB dari Bukit Lawang dan tiba di Tangkahen pukul 08.25 WIB. Dua orang diantara kami adalah penduduk BUkit Lawang sebagai guide menuju lokasi. Teman-teman mencoba untuk tidur di dalam mobil, namun karena jalanan yang rusak membuat kami tidak bisa tidur. Terlihat beberapa perkampungan sepanjang perjalanan, terlihat rumah warga berdekatan, sesekali rumah ibadah.Musim kemarau panjang selama januari dan februari 2014 membuat jalanan berdebu. Kebosanan tersebut sepertinya terbayarkan dengan sampainya kendaraan kami di

Menyoal (Kembali) Keragaman Pangan Karo

Gambar
Bagian I Oleh Salmen S. Kembaren - Sosiolog - Staff LITBANG Moderamen GBKP - Kelompok Riset Sosiologi Antropologi Karo Makanan berkaitan dengan pengetahuan dan strategi bertahan masyarakat. Sering kita dengar masyarakat  dunia membicarakan dan khawatir akan pangan dunia. Bahkan Malthusian, mengkhawatirkan pertumbuhan masyarakat dunia yang tidak sejalan dengan pertumuhan pangan dunia yang sampai sekarang berlum terjadi. meskipun belum terjadi banyak sisi muka bumi yang kelaparan seperti di banyak negara Afrika dan Asia Selatan. Tantangan mengenai makanan (pangan) juga berimbas dengan perubahan iklim dunia yang didalamnya keadaan cuaca tidak menentu megnakibatkan produski pertanian tidak stabil. Indonesia sebagai negara agraris sendiri masih belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan pangan (belum mandiri pangan). Padahal banyak dari produk pangan yang diimpor merupakan komoditas yang dapat dikembangkan di dalam negeri. Seperti beras sebanyak 1,8 Juta Ton, jagung sebany