Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Perlukah Konsultan Untuk Mengetahui Minat dan Bakat Anak

Gambar
Melihat bakat anak Tulisan ini berawal dari pembicaraan saya dengan beberapa teman-teman kantor pada 12 agustus 2014. Menurut mereka bahwa untuk mengetahui bakat dan talenta anak adalah dengan membawanya ke psikolog dan test IQ. Dan saya adalah seorang diri, berdiri kukuh dalam pendirian sosiologis yang menyatakan bahwa untuk melihat bakat anak tidak mesti ke psikolog dan test IQ, melainkan dapat dilihat dengan membangun komunikasi yang baik dengan anak tersebut. Alasan mereka bahwa mereka susah memahami bakat dan talenta anaknya dan akan lebih mudah melihat bakat dan minat dengan test IQ oleh psikolog yang handal dan terpercaya. Bagi saya mereka adalah orang tua yang malang. Poor poor parents!  writer Yang perlu mereka pahami adalah ketika mereka   mendengarkan apa yang dikatakan dan disarankan oleh psikolog adalah jawaban akhir. Itu akan membuat anak terkungkung dalam batasan pilihan hidup. Kasihan sekali jika anak anda terjebak dalam kungkungan psikolog yang hanya

Puisi: Kutukan

Gambar
Puisi: Kutukan “Kutukan” Terkutuklah orang yang membenci kemiskinan, Tapi menyisakan harta untuk hari esok. Terkutuklah orang yang mengepalkan tangan kirinya, dan menegakkannya sebagai perlawanan, tapi ia tetap berjalan pada jalan aspal pemerintah. Terkutuklah orang yang mendukung revolusi, Sedang ia masih memakai listrik olahan milik negaranya. Terkutuklah orang yang berjubah, keningnya menghitam karena sujud Jika masih banyak orang menderita di bumi. Terkutuklah orang yang cinta damai, Tapi benci perbedaan. Terkutuklah orang ingin adil dan sejahtera, Tapi ia masih mencari kekayaan. Terkutuklah ibu yang melahirkan anak-anaknya Tapi ingin hanya mencintainya. Terkutuklah laki-laki yang mempunyai anak, Tapi mengajarkan hanya yang mereka sukai. Terkutuklah anak-anak yang punya orang tua, Tapi mencintai karena aturan. Terkutuklah orang yang idealis, Tapi masih terima tanda terima kasih. Terkutuklah pekerja keras yang ingin jaya Tapi   i

Catatan Perjalanan Wisata (Edisi Sibiru-biru)

Gambar
Karo Tracker Community Perjalanan Wisata Ke Sibiru-biru: Be Humble    Mungkin saya telah sakit jiwa. Setiap saya melihat orang yang sudah renta saya sangat bahagia. Keriput di wajah mereka seolah mencerminkan kebanggaan bagi saya. Wisata di Sibiru-biru mungkin sudah dikenal sejak puluhan tahun silam, namun ini adalah kunjungan pertama saya. Tempat wisata andalan kecamatan ini adalah pantai (sungai) yang dinamai Pantai Biru Indah sekitar 1 km dari ibukota kecamatan. Selain itu ada primadona lainnya yaitu air terjun yang berjarak sekitar 3 km dari Pantai Biru Indah tersebut. Perjalanan kami mulai sekitar pukul 09.00 wib dari Simpang Simalingkar. Kami memasuki jalur track Medan-Johor-Namo Rambei-Delitua, hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan melalui Sp.Pos dan Jl. A.H Nasution. Jalanan jalur ini cukup baik dan hanya sedikit kerusakan yakni   sebelum Desa Namo Rambe. Sedang menuju Sibiru-biru jalanan juga cukup baik, namun jalan serasa kurang lebar ketika mobil berp

Hujan Harapan

Puisi Bulan baru berjalan tujuh, Lima telah dipenuhi kemarau, Munculkanlah awan biar beria hatinya, Turunkanlah hujan, biar melompat-lompat mereka, Telah kering hati, telah haus sungai, Munculkanlah awan biar beria hatinya, turunkanlah hujan, biar melompat-lompat mereka. Benih telah disemaikan, Tumbuhkan harapan, Benih segera ditabur, Hembuskan lah awan. Agar hati mereka beria-ria Turunkanlah hujan Agar bersorak-sorak mereka Salmen Kembaren Sosiolog Medan, 5 Agustus 2014 untuk mengenang 5 bulan kemarau sejak januari sampai agustus 2014

Lupa Diri atau Diri Terlupakan

Lupa Diri atau Diri Terlupakan Dua bulan terakhir, Juni dan Juli 2014, saya beberapa kali melakukan perjalanan pulang kampung Karo Gugung (Kab.Karo) ke Karo Jahe (Medan), setidaknya ada 5 kali. Setiap saya kembali ke Medan ada yang mengganjal dalam hati saya ketika sampai di Simpang Tuntungan. Hal yang membuat hati saya demikian adalah gapura di simpang tersebut. Mengapa saya mempersoalkan gapura disana? Dalam sejarahnya selepas Simpang Tuntungan tersebut (Masuk ke Kota Medan) adalah wilayah Urung Sepulu Dua Kuta Lau Cih yang turut mendaulat Sultan Deli sebagai pimpinan tanah Deli. Urung Sepulu Dua Kuta tersebut di- pantek -i (Pemilik Tanah) adalah berasal dari Suku Karo bermarga Purba yang bersaudara dengan Purba di Kabanjahe. Dan penduduk aslinya di daerah tersebut adalah orang-orang Suku Karo. Coba perhatikan gapura -selamat datang- di Simpang Tuntungan! Adakah sedikit saja rasa Karo disana? Ucapan selamat datang dituliskan dalam bahasa Indonesia. Bangunan berarsitektur khas M