Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

“Menakar Intelektualitas Mahasiswa Karo pada Pasar Money Politic Pilkada”

Gambar
Kaum intelektual dapat diartikan sederhana sebagai sekelompok masyarakat yang memiliki daya nalar dan pemahaman lebih baik dari masyarakat awam. Atau dengan kata lain intelektual merupakan kaum terpelajar. Kita harus membedakan kaum intelektual dengan kaum professional. Pertama kaum intelektual memiliki pemikiran yang bebas, ideal, kritis dan mengacu pada kebenaran. Kaum intelektual tidak terikat kepada kepentingan sepihak tapi selalu menguak kebenaran. Sedang kaum professional memiliki pemikiran yang terkungkung aturan, berdasarkan kepentingan. Kedua kaum ini bisa saja berasal dari para sarjana yang sama pendidikannya menurut Hussein Alatas, tetapi berbeda posisinya ketika dikategorikan antara intelektual dan professional. Pilihan politik merupakan ruang yang sangat mudah mengubah posisi seorang intelektual yang kritis. Apakah politisi masih dapat dikatakan sebagai intelektual? Bisa saja sebuah partai mengatasnamakan berdiri diatas kepentingan rakyat atau demi kebenaran, kes

Jangan Kotori Puncak Sibayak

Gambar
Oleh Joppy K. Sinulingga (Sekjen KTC) Salah satu objek kunjungan wisatawan belakangan yang ramai dikunjungi dan menjadi primadona yaitu gunung Sibayak yang sering disebut pendaki puncak Sibayak. Bila pada hari libur atau pada akhir minggu akan sangat ramai dikunjungi oleh mahasiswa, kalangan pencita alam, anak sekolah, serta sebagian kalangan keluarga. Ini merupakan lahan potensial yang sangat memberi potensi bagi masyarakat disekitar puncak Sibayak dan organda transportasi Medan Berastagi.   Dimana pada malam minggu atau hari libur puncak Sibayak akan dipenuhi ribuan pengunjung.   Penulis bersama TIM menunjukkan jalur trek yang rusak parah dan sampah dipinggir jalan menuju Puncak Sibayak Peningkatan pengunjung ke puncak Sibayak membuat peningkatan pendapatan organda transportasi Medan ke Berastagi. Hal ini dilihat dari padatnya penumpang pada hari sabtu dari Medan ke Berastagi dan minggu sore dari Berastagi dan Doulu menuju Medan. Di organda lokal juga mempunyai dampak

Lancing untuk obat sakit pinggang dan masuk angin anda

Gambar
Lancing untuk kesegaran tubuh anda! Peradaban maju adalah peradaban yang mampu mengelola alam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tampaknya hal ini semakin berkurang di kalangan Karo, khususnya di bidang pengobatan. Ketika disinggung pengobatan Karo maka yang paling cepat terpintas di benak kita adalah dukun patah (tawar penggel), kuning dan minak (minyak urut). Atau terbentuk mindset mistis. Terlepas dari itu semua, bahwa ilmu (pengetahuan) tentang pengobatan Suku Karo begitu maju pada masanya sebagai wujud pemanfaatan alam. Ilmu ini perlu digali dan dikembangkan kembali. Bulan lalu, seorang teman saya dari Tiga Juhar dan Medan yang nota bene adalah mukim tradisional Karo memesan daun lancing untuk obat. Tiga Juhar, Deli Serdang masa meminta obat sesederhana itu sampai ke Karo Gugung. Lancing merupakan tanaman berkayu, namun kayunya begitu lunak. Ia biasanya ditanami di pekarangan, ataupun di peken-peken di sekeliling kampung. Sekilas daunnya tampak seperti daun terong-terong

Menantikan Sosok “AHOK” pada Pilkada Karo 2015

Oleh Joppy K. Sinulingga dan Salmen Kembaren Kabupaten Karo segera memasuki pesta demokrasi di penghujung tahun 2015 ini. Akankah pilkada kali ini hanya sebagai rutinitas lima tahunan belaka? Masyarakat Kabupaten Karo benar-benar berada pada persimpangan yang amat menentukan apakah menuju tranfsormasi sosial dan kemajuan atau mengalami stagnansi dan devolusi. Begitu banyak tantangan bagi pemertintah Karo kedepan ini dan tentunya membutuhkan sosok yang benar-benar mampu dan mau mengubah situasi. Kita membutuhkan wajah baru dan ide barunya bukan orang lama dan gaya lamanya.   Untuk menjalankan roda pemerintahan suatu daerah sangat membutuhkan sosok yang memiliki pengalaman dan mempunyai hati yang tulus peduli membangun daerah yang ia pimpin. Mengutip pendapat Bapak Presiden Jokowi bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak mempunyai kepentingan. Dalam hal ini seseorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannnya tidak dipengaruhi oleh kepentingannnya dan kepentingan ora

Bungkei Gedang (Jepang) Obat Sakit Jantung Anda!

Gambar
Bungkei Gedang (Jepang)  Bungkei gedang atau sering juga disebut bungkei jepang ternyata tidak hanya sebagai tumbuhan liar atau tampak indah di pekarangan. Masyarakat Karo memanfaatkannya sebagai obat yang cukup penting di abad ini yakni obat sakit jantung. Mungkin tidak spesifik jenis penyakit jantung apa yang diobati. Bungkei gedang ini biasanya ditanamai warga di pekarangan rumah mereka. Manfaat: Obat sakit jantung, darah tinggi Bagian tumbuhan yang digunakan: buah muda Cara membuat: buah muda diambil sekitar seperempat kg atau segenggam tangan orang dewasa. Dicuci bersih. Kemudian digiling sampai halus, air perasan diminum sebanyak setengah sampai satu gelas sehari. Atau dapat juga diminum dengan cara dijuice. Diminum sekali sehari. Lokasi: pekarangan, kebun, Serdang, Lingga, Suka Nalu (1200 mdpl)