“Menakar Intelektualitas Mahasiswa Karo pada Pasar Money Politic Pilkada”
Kaum intelektual dapat diartikan sederhana sebagai sekelompok masyarakat yang memiliki daya nalar dan pemahaman lebih baik dari masyarakat awam. Atau dengan kata lain intelektual merupakan kaum terpelajar. Kita harus membedakan kaum intelektual dengan kaum professional. Pertama kaum intelektual memiliki pemikiran yang bebas, ideal, kritis dan mengacu pada kebenaran. Kaum intelektual tidak terikat kepada kepentingan sepihak tapi selalu menguak kebenaran. Sedang kaum professional memiliki pemikiran yang terkungkung aturan, berdasarkan kepentingan. Kedua kaum ini bisa saja berasal dari para sarjana yang sama pendidikannya menurut Hussein Alatas, tetapi berbeda posisinya ketika dikategorikan antara intelektual dan professional. Pilihan politik merupakan ruang yang sangat mudah mengubah posisi seorang intelektual yang kritis. Apakah politisi masih dapat dikatakan sebagai intelektual? Bisa saja sebuah partai mengatasnamakan berdiri diatas kepentingan rakyat atau demi kebenaran, kes...