Jangan Kotori Puncak Sibayak
Oleh Joppy K. Sinulingga (Sekjen KTC)
Salah
satu objek kunjungan wisatawan belakangan yang ramai dikunjungi dan menjadi
primadona yaitu gunung Sibayak yang sering disebut pendaki puncak Sibayak. Bila
pada hari libur atau pada akhir minggu akan sangat ramai dikunjungi oleh
mahasiswa, kalangan pencita alam, anak sekolah, serta sebagian kalangan keluarga.
Ini merupakan lahan potensial yang sangat memberi potensi bagi masyarakat
disekitar puncak Sibayak dan organda transportasi Medan Berastagi. Dimana pada malam minggu atau hari libur
puncak Sibayak akan dipenuhi ribuan pengunjung.
Penulis bersama TIM menunjukkan jalur trek yang rusak parah dan sampah dipinggir jalan menuju Puncak Sibayak
Peningkatan
pengunjung ke puncak Sibayak membuat peningkatan pendapatan organda
transportasi Medan ke Berastagi. Hal ini dilihat dari padatnya penumpang pada
hari sabtu dari Medan ke Berastagi dan minggu sore dari Berastagi dan Doulu
menuju Medan. Di organda lokal juga mempunyai dampak posisif peningkatan
pendapatan yaitu organda Kama dan organda Sibayak. Dimana akses menuju Sibayak
dari Berastagi ke desa Jaranguda penumpang akan diantar oleh organda Kama.
Suasana perkemahan di Puncak Sibayak
Saya
sedikit bercerita 22 Maret 2015 lalu saya mengunjungi puncak Sibayak. Di pos
desa Jaranguda kami membayar retribusi masuk objek wisata sebesar Rp. 4000,-.
Sepanjang akses jalan dari pos retribusi desa Jaranguda menuju parkir mobil
batu kapur Sibayak saya melihat akses jalan yang rusak parah sehingga kadang
mobil organda harus didorong karena mogok. Banyak lobang ukuran kecil dan besar
sehingga bagi supir harus hati-hati. Ditambah lagi ada timbunan longsor yang
belum diaspal. Sepanjang jalan menuju puncak juga saya melihat sampah
berserakan.
Tim berfoto sebelum meninggalkan Puncak Sibayak
Dari
pengamatan saya, hal ini perlu aksi memelihara akses dan areal puncak Sibayak.
Banyak kontribusi yang diberikan oleh Sibayak kepada kita. Untuk kuntribusi
objek wisata juga besar bayangkan saja setiap orang yang memasuki kawasan Sibayak
wajib membayar kontribusi sebesar Rp. 4000,-. Setiap minggu dikunjungi oleh
ratusan bahkan ribuan pengunjung. Itulah kontribusi Sibayak bagi PAD Kabupaten
Karo. Kita apa yang kita berikan untuk Sibayak??? Jangan kita hanya memberi Sibayak
sampah yang kita tinggalkan di puncak dan areal Sibayak. Tulisan telah dimuat di Sorasirulo.com
Baca Disini Lebih Lengkap
Witer: Joppy K. Sinulingga (Sekjen Karo Tracker Community)
Komentar
Posting Komentar