Postingan

Identity Struggled of Karo

Bogor, Penghujung April 2016          Perdebatan Karo Bukan Batak sepertinya menjadi perang yang tak berkesudahan di media sosial. Tidak hanya perang antara persepsi Karo itu sendiri dengan Outgroup Etnic. Perdebatan juga masih panas di antara Grup Karo dengan Grup Batak Karo. Bahkan ada beberapa kasus saling memaki dan berujung pada dikeluarkannya seseorang yang dianggap menyimpang dari ajaran Group. Hal ini terutama di grup facebook. Tidak hanya di facebook, di instagram juga terdapat akun yang cukup berseberangan pendapat antar admin akun. Kita juga tentunya harus memikirkan kesahihan dari akun yang dibuat.         Pertengahan April lalu saya mengikuti suatu kegiatan pelatihan ke Bogor. Seperti biasanya, di suatu awal pelatihan maka pasti ada bina suasana kelompok/kelas untuk mengakrabkan peserta. Sebagai satu-satunya perwakilan Karo maka sayapun harus benar-benar memperkenalkan diri dengan sebaik-baiknya. Ketika saya menyatakan bahwa saya berasal dari Medan atau Sumatera Uta

Kuliner Karo: Cimpa Gulamei

Gambar
 Oleh Salmen Kembaren Kuliner Karo yang satu ini mirip dengan bubur sumsum. Di sebagian kalangan Suku Karo, penganan yang satu ini disebut juga cimpa gawer-gawer. Gawer berarti aduk. Disebut cimpa gawer-gawer karena terus menerus diaduk ( gawer ) saat memasaknya. Jika berhenti mengaduknya, maka akan cepat mengeras dan bagian bawahnya dapat menjadi gosong setelah mengeras karena kering. Tentunya akan mengurangi kelembutan dan rasanya. Makanan tradisional Karo selalu berbahan sederhana namun sering sekali unik sesuai dengan keadaan atau sumber daya alam Karo. Bahan yang digunakan dalam membuat cimpa gulamei adalah tepung ketan, santan, dan gula merah. Ketiganya adalah bahan dasarnya. Ada juga yang menambahkan bawang merah, garam, bawang putih dan juga pandan sebagai penambah cita rasa.Tepung ketan dapat juga diganti menjadi tepung beras hanya saja akan lebih cepat mengeras bila dalam keadaan dingin. Perempuan Karo sedang mengangin padi. Cara memasaknya sederhana

Karo Berry (sebuah kenangan masa kecil)

Gambar
Karo Berry Setiap anak pasti punya masa kecil yang begitu berkesan. Seperti lirik lagu yang dibawakan oleh Plato Ginting yang mengisahkan masa kanak-kanaknya di pedesaan Karo Gugung. Ia lebih mengingat kepada permainan dan kenakalan masa anak-anak di kampungnya. Saya tidak akan menuliskan tentang permainan masa kecil saya bersama puluhan anak lainnya. Melainkan menulis sebuah kebiasaan masa anak anak saya yakni mencari dan memakan buah Karo Berry. Mengapa saya namai demikian karena begitu banyak penamaannya di kalangan masyarakat Kar o sendiri. Karo Berry sering juga disebut "parang bosan" atau juga "arbei" sebagian lagi menyebutnya dengan "kopi kopi". Ketika matang warnanya merah mencolok. Dan rasanya manis dan bila warna merahnya agak pucat maka dapat dipastikan rasanya sedikit kecut. Batang tumbuhan liar ini memiliki duri sampai ke daunnya. Duri kecil tersebut tak pernah menghentikan niat anak anak untuk mendapatkan buahnya. Untuk mendapatkan bu

IMKA Kota Medan mengapresiasi Seni Budaya Karo

Gambar
oleh Salmen Kembaren (Sosiolog)    Selama ini acara IMKA selalu diidentikkan dengan gendang guro-guro aron, ada yang berbeda dengan acara mahasiswa Karo di tahun 2015 ini. Kali ini beralih ke arah apresiasi seni dan budaya Karo. Acara yang dihadiri sekitar 1500-an orang ini diadakan pada 18 April 2015 lalu di Jambur Tamsaka Medan berlangsung dengan penuh antusiasime penonton. Berbagai pementasan seni baik tari kreasi, ndikkar, tari tradisi, musik tradisional dan busana Karo klasik ditampilkan sebagai wujud penghargaan terhadap seni dan budaya Karo. IMKA Hukum dan FISIP USU misalnya menampilkan tari kreasi Karo modern. IMKA Unimed menampilkan tari peselukken. Sedangkan IMKA FIB USU melalui Grup Etno Siroga menampilkan musik instrumental. Sedang Karo Tracker Community mementaskan tari Perang Haru melawan Gajah Mada Majapahit. Acara juga dibuka dengan pelantikan pengurus IMKA FISIP USU periode 2015 oleh Rosmiani Br Kembaren. Ia berharap agar IMKA semakin mengedepankan acara

(Perubahan) Tradisi Ngerik pada Suku Karo (2015)

Gambar

Karo Tracker Community: Wisata Alternatif Karo (Sumatra Timur)

Gambar

Karo Tracker Community: Rumah Adat Karo Dokan

Gambar