Keragaman Tanaman Pangan Suku Karo

Karonese Food And Agriculture(Part I)
By: Salmen Sembiring Kembaren

Tanaman dan Pangan Suku Karo (I)

          Setiap suku memiliki konsep tersendiri dalam mengolah dan menamai makanannya. Keragaman ini disebutkan sebagai salah satu bagian dari pengetahuan lokal (local indigenious). Suku Karo juga memiliki keragaman dalam makanan. Dalam hal ini makanan berkaitan tentunya dengan dunia pertanian. Alam menentukan gaya hidup manusia, karena pada dasarnya alam sebagai tempat manusia menggantungkan hidupnya terutama bagi masyarakat petani.
       Menurut teori-teori sosiologi bahwa masyarakat senantiasa berubah(baik paradigma fakta sosial maupun kedua paradigm lainnnya) hanya saja laju perubahan itu berbeda dalam setiap masyarakat. Menurut teori pembangunan(modernisasi) bahwa seluruh masyarakat dunia akan menuju suatu masyarkat modern(tentunya keserentakan waktu dipertanyakan) atau industry dan jasa. Oleh karenanya seluruh kebiasaan yang dianggap primitive akan tergantikan oleh mesin-mesin yang tak kenal lelah. Efisiensi waktu juga terjadi sehingga banyak kegiatan tradisional(termasuk kegiatan pertanian) segera hilang dari peradaban. 
         Hal tersebut memang bersifat teoritis, pada faktanya, bahwa modernisasi juga membawa neotribalisme. Masing-masing masyarakat lokal di dunia berusaha menjadi ikon dunia. Misalnya dari Amerika muncul makanan cepat saji Mc.Donald, dari Jepang menguasai sepeda motor, tidak tertutup kemungkinan aka nada ikon tersendiri dari lokal Indonesia. 
Seperti hanlnya Suku Karo, arah pertaniannya dari gaya hidup(subsisten) sekarang beralih ke profit. Tanaman yang menguntungkan akan ditanam sedangkan yang dianggap tidak menguntungkan segera hilang atau punah. Sebagai contoh, saat ini kita akan sudah mendapatkan jaba dalam jumlah yang besar, sedangkan padi tidak demikian. Hal ini mengindikasikan padi lebih profit dari jaba. Padahal pertanian yang hanya mengandalkan padi dapat sangat berbahaya bagi situasi krisis pangan. Misalnya ada kegagalan panen padi, maka mungkin berimbas ke kelaparan. Demikian halnya, dalam jumlah produksi, misalnya padi dari pemerintah lebih produktif, sehingga masyarakat lebih memilih bibit dari pemerintah. Akibatnya terjadi ketergantungan bibit sedang bibit lokal yang seharusnya diteliti dan dikembangkan pemerintah hilang dan tinggal nama. Alangkah baiknya beragam tanaman pangan tersebut dikembangkan kembali. 
           Dalam hal ini penulis ingin mendeskripsikan salah satu sisa dari jenis tanaman pangan Suku Karo yakni Page Sigalia(padi jenis glutin/pulut/ketan). Lokasi terdapatnya padi ini ada di Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe, Karo. Tempat menanam jenis padi ini adalah lahan basah(sawah). Masyarakat desa ini masih menanam jenis padi Galia karena 1. Adanya harga yang lebih tinggi dari jenis padi lain, namun tidak setiap saat orang membutuhkannya, 2. Hubungan dengan acara tradisional, seperti kerja tahun membuat lemang/rires yang berbahan dasar jenis padi ini. Kebutuhan padi Galia tidak begitu banyak seperti padi jenis lainnya. Padi jenis ini biasanya ditanam 1/10 – 1/5 dari luas lahan sawah yang ada. 
                Umur padi ini sejak masa penyemaian bibit sampai panen sekitar 6,5 bulan. 
Penyemaian dalam air(3-4 hari)---misal akhir november. 
Ngarehi lau(dikeringkan dari penyemaian air 1-3 hari)---maka awal desember. 
Penaburan benih-dapat ditanami(selama 24-30 hari)---maka akhir desember/awal januari 
Tanam sampai berbunga(120 hari)----maka sekitar akhir bulan april-mei 
Berbunga-panen(30-45 hari)----akhir juni/awal juli 
                                          Foto 1. Padi Galia berusia 4-5 bulan HST/salmen sembiring
          Karena demikian lamanya maka jenis padi ini dianggap kurang efisien dalam waktu dan biaya, misalnya dengan padi yang hanya berumur 5,4, atau 3 bulan. Maka jenis padi ini mungkin saja akan semakin sedikit yang membiakkannya. 
                                                     Foto 2. Gambar bulir padi Galia yang masih muda/salmen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karo Berry (sebuah kenangan masa kecil)

Kerja Tahun Saat Ini

"Terites" secara sosiologis