7 Hal Penting Bagi Tracker dalam Mengunjungi Suatu Tempat



Sebelum melakukan tracking ke suatu tempat, baik hutan, gunung ataupun kehidupan sosial masyarakat ada baiknya para tracker mengetahui dan mempersiapkan beberapa hal. Setidaknya ada 7 hal penting dan genting yang harus dimiliki para tracker sebelum dan ketika berada pada lokasi. Mungkin masih banyak hal lain yang juga tidak kalah pentingnya dari 7 hal yang disampaikan berikut ini. Berdasarkan pengalaman beberapa kali melakukan tracking maka kita perlu melakukan dan mempersiapkan hal berikut:

  1.      Mengenali tujuan. Hal ini sangat penting terutama jarak yang akan ditempuh, bagaimana cara menempuhnya, bagaimana kontur (fisik alam) yang akan dilalui dan bagaimana kehidupan sosial masyarakatnya. Jarak sangat penting untuk diketahui, hal ini tentunya akan berkaitan dengan waktu dan berujung pada logistic. Bayangkan jika dalam perkiraan hanya sehari sedangkan di lapangan harus ditempuh tiga hari maka akan terjadi kelaparan. Cara menuju lokasi juga penting, apakai dapat dicapai dengan kendaraan, kendaraan tipe apa yang dapat digunakan, apakah harus jalan kaki dan sebagainya sangat perlu diperhitungkan sebelum memulai perjalanan. Sedangkan kontur juga penting dipahami karena bekaitan juga dengan waktu tempuh dan persiapan kondisi fisik para tracker. Terakhir, perlu diketahui kehidupan sosial masyarakatnya secara dangkal saja. Hal ini agar tidak terjadi kecurigaan oleh masyarakat. Cara paling gampang mengenali kehidupan sosial masyarakat tujuan tracker adalah minum di warung kopi atau membeli sesuatu. Kemudian ajak sedikit ngobrol pemilik warung atau orang yang ada.
  2. Logistic. Perjalanan menuju suatu tempat pasti berkaitan dengan waktu. Para tracker harus tahu berapa lama ia akan melakukan perjalanan dan situasi lapangan. Apakah membawa bekal sepenuhnya dari rumah atau dapat dibeli sebagian di sekitar tujuan. Bawalah makanan dan air secukupnya, jangan berlebihan karena hanya akan menambah beban saja. Jika dipastikan dapat diperoleh di tujuan maka bawa makanan ringan saja. Pakaian juga sangat penting dipersiapkan, namun jangan sampai merepotkan anda karena kebanyakan. Usahakan jenis pakaian yang dibawa ringan dan mudah dikeringkan. Logistic yang tidak kalah pentingnya dibawa adalah tenda, pisau, senter, dan obat-obatan, kamera, ponsel, baterai(charger) dan uang seperlunya.
  3. Mempersiapkan fisik. Apabila dalam kondisi kurang sehat maka sebaiknya tidak melakukan tracking. Kondisi fisik yang sehat akan memperlancar kegiatan.
  4. Mitos setempat. Sangat penting untuk mengetahui mitos setempat dan tidak ambil risiko terhadap hal buruk dari mitos. Mitos akan berkaitan dengan anjuran dan larangan selama di lokasi. Meskipun demikian, tidak berarti anda harus mengganti keyakinan anda. Anda tentunya tidak ingin tubuh dan jiwa anda terganggu hanya karena sebuah tindakan konyol bukan? 
  5.    TIM. Memang anda bisa melakukan perjalanan secara sendiri, namun risiko juga akan semakin besar. Sebaiknya ketika anda ingin melakukan tracking ke alam berupa hutan atau gunung sebaiknya dilakukan secara tim. Jumlah anggota tim dapat anda sesuaikan dengan lamanya kegiatan. Solidaritas tim yang baik akan sangat memperlancar kegiatan tracker anda.
  6. Tidak mengganggu habitat alam. Hal ini sangat penting untuk tetap menjaga kelestarian tempat yang ingin anda kunjungi itu. Usahakan untuk tidak meninggalkan limbah terutama sampah plastic. Hal ini untuk menghindari risiko sampah tersebut dimakan satwa atau mencemari lingkungan. Juga jangan pernah menngganggu kehidupan hewan termasuk memberikannya makanan karena dapat mengubah sifat aslinya.
  7. Dokumentasi. Siapa percaya kepada omongan besar? Tidak aka nada yang percaya pada cerita pengalaman seru anda tanpa ada bukti berupa dokumentasi. Anda dapat menggunakan kamera saku atau kamera handphone anda sebagai alat dokumentasi perjalanan anda. Hal ini juga tentunya akan memperingan beban. Selain itu dengan adanya dokumentasi maka promosi tempat tersebut juga akan lebih mudah.

Dokumentasi Tracking Lau Simbiring, Perbatasan Karo dan Deli Serdang, Kiri-Kanan: Stepanus Purba, Salmen Sembiring, Terangta Tarigan, S.Sos

Demikian artikel singkat ini dituliskan, semoga bermanfaat bagi tracker sekalian. Majulah Wisata Indonesia! Majulah Wisata Sumatra Timur!
Salmen Sembiring,
Karo Tracker Community

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karo Berry (sebuah kenangan masa kecil)

Gambar
Karo Berry Setiap anak pasti punya masa kecil yang begitu berkesan. Seperti lirik lagu yang dibawakan oleh Plato Ginting yang mengisahkan masa kanak-kanaknya di pedesaan Karo Gugung. Ia lebih mengingat kepada permainan dan kenakalan masa anak-anak di kampungnya. Saya tidak akan menuliskan tentang permainan masa kecil saya bersama puluhan anak lainnya. Melainkan menulis sebuah kebiasaan masa anak anak saya yakni mencari dan memakan buah Karo Berry. Mengapa saya namai demikian karena begitu banyak penamaannya di kalangan masyarakat Kar o sendiri. Karo Berry sering juga disebut "parang bosan" atau juga "arbei" sebagian lagi menyebutnya dengan "kopi kopi". Ketika matang warnanya merah mencolok. Dan rasanya manis dan bila warna merahnya agak pucat maka dapat dipastikan rasanya sedikit kecut. Batang tumbuhan liar ini memiliki duri sampai ke daunnya. Duri kecil tersebut tak pernah menghentikan niat anak anak untuk mendapatkan buahnya. Untuk mendapatkan bu
Baca selengkapnya

Kerja Tahun Saat Ini

" Ekonomi Pertanian Melesu, Kerja Tahun Kurang Semarak dan Berubah" Salmen Kembaren, Barus Jahe 2012 Kerja tahun adalah tradisi suku Karo yang melambangkan ucapan syukur atas kemakmuran yang telah diperoleh. Wujud rasa syukur itu biasanya dibuat dalam bentuk acara-acara budaya   yang bersifat menunjukkan kemakmuran itu sendiri, seperti makanan yang berlebih dalam beberapa hari, hiburan bagi semua orang   dengan menampilkan tari-tarian gembira dan mempertemukan seluruh keluarga besar. Tapi itu dulu. Segala sesuatu tidak ada yang kekal, semua berubah dan berubah. Perubahan itu menunjukkan kemakmuran, mungkin dalam masyarakat modern hubungan ini susah terlihat dan kiranya perlu penelitian lebih lanjut. Perubahan tersebut saat ini paling dipengaruhi oleh situasi ekonomi masyarakat Karo. Untuk daerah seputaran Barus Jahe, hal ini tentunya dipengaruhi oleh situasi ekonomi petani kita. Ketika masa berjayanya jeruk, mungkin pengeluaran untuk kerja tahun tidaklah terlalu me
Baca selengkapnya

"Terites" secara sosiologis

MAKNA MAKANAN   KHAS KARO SECARA SOSIOLOGIS “TERITES” O L E H SALMEN SEMBIRING 080901054 MEDAN 2010 Kata Pengantar           Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat kasihnya penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah sosiologi kesehatan yang telah mengajarkan banyak pengetahuan dan juga kepada teman-teman yang turut membantu.             Makalah ini berjudul “kajian sosiologis terhadap makanan khas Karo “terites”. Dalam makalah ini banyak dibahas seputar makanan khas tersebut mulai dari cara, bahan, kegunaan, makna dari makanan tersebut bagi Suku Karo. Di bagian berikutnya dibahas tentang makanan tersebut dengan teori-teori sosiologi.             Penulis memahami masih banyak kekurangan dari makalah ini, oleh karenanya penulis juga mengharapkan saran dan masukan dari pembaca makalah ini. Kiranya makalah ini dapat berguna bagi pembaca
Baca selengkapnya